Tips Menerbitkan Buku Mandiri
Kecendrungan sebagian besar penerbit pada penulis-penulis tenar dan karya-karya populer, telah membuat beberapa orang memilih untuk menerbitkan buku sendiri. Aku termasuk orang yang memilih jalur kedua ini. Bukan karena merasa sombong dengan kemampuan diri sendiri, tapi sejak awal mengerjakan skripsi aku memang sudah berniat akan mengkonversi skripsiku menjadi buku. Tujuan utamaku hanya ingin belajar. Belajar menulis, dan belajar menerbitkan buku sendiri.
Tentu pembaca akan bertanya, kira-kira apa yang mesti dipersiapkan untuk menerbitkan buku secara mandiri? Berikut kita akan membahas langkah-langkah menerbitkan buku.
Pertama, kita harus punya naskah yang akan dibukukan. Naskah yang kita buat di microsoft word harus disetting sesuai dengan ukuran buku yang ingin dicetak. Adapun caranya adalah sebagai berikut (tutorial ini memakai Ms Word 2007):
Buka Ms. Word —> Buka File yang akan dilayout —> Klik Page Layout — > Klik Margin —> ambil fitur paling bawah Custom Margins —> akan terbuka halaman Page Setup —> silahkan setting Margins yang diinginkan —> setelah itu klik Paper —> Silahkan setting Paper Size —> Pengaturan Paper Size ini tergantung panjang dan lebar buku yang dibuat. Jika buku yang akan dicetak berukuran: lebar 14 cm dan panjang 20 cm, maka ketiklah width 14 cm dan height 20 cm —> kemudian klik OK… Maka selesailah mengatur layout naskah buku.
Kedua, tidak dinamakan buku jika tidak ada cover yang menjadi bagian terluar dari buku. Dikarenakan cover merupakan bagian pertama yang akan dilihat oleh orang, maka desainlah cover semenarik mungkin. Jika menguasai program Corel Draw, maka kita bisa mendesain sendiri. Namun, apabila kita tidak ahli memakai program ini bisa minta tolong kepada teman. Kalaupun tak ada sahabat yang bisa membantu, kita bisa menggunakan jasa desaigner profesional dengan tarif sekitar Rp. 150.000 - jutaan, tergantung model dan kesulitasn cover yang kita pesan.
Cover sebuah buku terdiri dari 3 bagian: cover depan, cover tengah, dan cover belakang. Cover depan paling tidak berisikan: judul buku, nama penulis, kata sambutan (jika ada) dan nama penerbit. Cover tengah diisi dengan judul buku, dan nama penulis. Cover belakang berisikan informasi ringkas tentang isi buku (bisa juga diisi dengan komentar singkat tentang buku atau profil penulis) barcode ISBN, dan nama penerbit.
Ukuran untuk cover depan dan belakang kita sesuaikan dengan panjang dan lebar buku dengan tambahan sekitar 3-5 mm agar tak mengganggu settingan buku apabila oleh percetakan memotong pinggir untuk merapikan. Sedangkan lebar cover tengah kita sesuaikan dengan tebal buku. Adapun rumus yang dipakai adalah jumlah halaman bagi dua dikali tebal kertas. Saya akan memberikan contoh untuk buku yang mengunakan kertas 70 gram dengan jumlah naskah 200 halaman. 200 : 2 x 0,09 mm = 9 mm. Maka, lebar cover tengah untuk buku 200 halaman adalah 9 mm.
Ketiga, apabila naskah sudah dilayout dan cover telah siap, langkah selanjutnya yang akan kita tempuh adalah membuat ISBN (International Standard Book Number). ISBN adalah nomor identitas judul buku yang diterbitkan oleh setiap penerbit. ISBN berfungsi untuk memperlancar arus distribusi buku, dan memberikan legalisasi atas buku yang kita terbitkan.
Tentu pertanyaannya adalah bagaimana cara mengurus ISBN. Jika kita melihat kata “international”, terbesit pikiran bahwa mengurus ISBN tentu teramat rumit. Segeralah singkirkan pikiran itu, karena anak SMA-pun bisa mengurus ISBN dengan mudah. Pendaftaran ISBN di Indonesia dipegang oleh Perpustakaan Nasional yang beralamat di Jl. Salemba Raya 28 A/Kotak Pos 3624 Jakarta 10002. Bagi yang berdomisili di Jakarta tentu bisa langsung datang ke sana.
Terus, bagaimana bagi pendaftar ISBN yang bertempat tinggal di luar Jakarta? Tenang. Kemajuan teknologi telah memberikan kemudahan bagi kita. Perpusnas memberikan layanan melalui faximile bagi pendaftar yang tidak bisa datang ke sana.
Berikut penulis akan menerangkan cara mengurus ISBN lewat faximile.
Pertama, siapkan syarat-syarat berikut:
- Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit. Karena formulir ini disediakan di Perpusnas, maka kita mesti membuat sendiri surat pernyataan ini.
- Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) dari buku yang diterbitkan.
- Mengirimkan fotokopi :
- halaman judul
- balik halaman judul (dapat diketahui pengarang dan penerbit buku yang bersangkutan)
- daftar isi
- kata pengantar
- bukti transfer biaya administrasi (pengiriman dengan fax) untuk setiap buku yang akan diterbitkan. Transfer pembuatan ISBN ada dua jenis: Rp. 25.000 untuk ISBN dan KDT dan Rp. 60.000 untuk ISBN, KDT dan Barcode. Transfer uang ditujukan kepada:
Bank Mandiri Cabang Cut Meutia JakartaNo. GIRO 123 000 453 970 8a.n. Tim ISBN/KDT Perpusnas RI
Berikut akan saya lampirkan contoh surat pernyataan, surat permohonan, halaman judul, balik halaman judul, daftar isi, dan kata pengantar untuk pembuatan ISBN. Silahkan klik di sini
Kedua, jika semua persyaratan pertama sudah selesai, saatnya berangkat ke wartel yang menyediakan fasilitas faksimil. Nomor faksimil yang dituju adalah Fax. 021-3927919, 021-70902017.
Ketiga, siap-siaplah menunggu balasan dari Tim ISBN - KDT Perpustakaan Nasional ke nomor faksimil yang sudah kita terakan di surat permohonan.
Kalau ISBN sudah ditangan, segeralah memasukkan nomor ISBN ke naskah buku dan cover (dalam bentuk barcode yang bisa dibuat di Corel Draw). Setelah semuanya selesai, datangilah percetakkan yang sudah kita kenal kredibilitasnya dalam mencetak buku. So, insya Allah buku yang kita idam-idamkan siap dilaunching.
Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2010/02/03/cara-menerbitkan-buku-sendiri/
Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2010/02/03/cara-menerbitkan-buku-sendiri/