Pengasingan Pandawa, Sri Rama, Asoka, Soekarno & Para Raja
Pengasingan Pandawa, Sri Rama, Nabi Muhammad Saw, Soekarno dan para raja membuat saya bertanya-tanya: Kenapa orang-orang penting, tokoh berpengaruh, orang besar selalu melekat dengan pengalaman hidup diasingkan?
Inspirasi itu muncul, setelah menonton film Asoka yang diperankan Shahrukh Khan dan Kareena Kapoor. Dalam sebuah adegan, ada tiga orang prajurit bercakap-cakap.
Saat itu, Pangeran Ashoka diminta ibunya meninggalkan kerajaan karena situasi politik yang memanas. Ibu pangeran meminta Asoka menyamar sebagai orang biasa, tinggal di hutan.
Satu prajurit yang suka dengan tokoh Pangeran Sushima menyatakan kegembiraannya, karena Asoka akhirnya meninggalkan istana. Namun, satu prajurit lainnya justru berkata sesuatu yang tidak diduga dan menarik perhatian saya.
"Setiap orang besar pasti diasingkan. Kita ingat, kisah Pandawa, Sri Rama. Pangeran Asoka juga seperti itu, mengasingkan diri dan kelak menjadi maharaja," ujar salah seorang prajurit.
Ternyata benar, pangeran mengalami banyak kejadian saat mengasingkan diri, termasuk bertemu putri kerajaan Kalingga yang menjadi buron, karena ayah ibunya dikudeta sang menteri. Sepulangnya ke istana, Asoka terlibat dalam intrik politik yang luar biasa.
Tercatat, sudah belasan kali musuh politik Asoka, pangeran Susima (saudara beda ibu), hendak membunuh Asoka tetapi gagal. Dia akhirnya berhasil membunuh Susima dan saudara-saudara, dinobatkan menjadi Raja dan melakukan ekspansi hingga menjadi maharaja, menguasai banyak wilayah jajahan.
Seorang biksu pernah berkata kepada Asoka, "Matahari tetaplah matahari walau bersembunyi di balik awan. Suatu saat, takdirmu melampaui sebagai seorang raja."
Pengasingan Pandawa
Saya juga teringat, tokoh utama dalam kisah Mahabharat, Pandawa (Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa) mendapatkan hukuman pengasingan di hutan selama 12 tahun lamanya.
Masa pengasingan yang sangat lama. Banyak kejadian yang bisa menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi Pandawa selama menjalani masa pengasingan selama 12 tahun.
Di sana, mereka bertemu para resi, termasuk para dewa. Hikmah dan makna hidup selama menjalani pengasingan menjadi bekal bagi Pandawa untuk menjadi penguasa Hastinapura, setelah memenangkan peperangan dengan para kurawa di medan kurukshetra.
Usai pengasingan, mereka menjadi lebih kuat dalam hal fisik, mereka menjadi lebih bijaksana dalam hal pengetahuan dan moral, menjadi lebih pandai, mahir, makin berilmu.
Kenapa Pandawa diasingkan? Mereka mengikuti taruhan permainan dadu (taktik Sengkuni menyingkirkan Pandawa) dan kalah, sehingga harus meninggalkan kerajaannya sendiri, mengasingkan diri di hutan.
Pengasingan Sri Rama
Sri Rama, titisan Dewa Wisnu ini juga menjalani masa pengasingan di hutan. Lagi-lagi masalah kekuasaan dan jabatan.
Ayah Sri Rama, Dasarata, sang raja, meminta dia meninggalkan istana. Permintaan itu sebetulnya atas permintaan permaisuri Kekayi yang ingin anaknya (Bharata) naik tahta menjadi raja, bukan Sri Rahma.
Menjalani masa pengasingan selama 14 tahun, Sri Rama bertemu banyak hal. Mulai membantu para resi menghadapi raksasa, bertemu Sugriwa, kera sakti yang berselisih dengan Subali. Dia didampingi istrinya, Dewi Sita dan Laksmana.
Bahkan, istrinya diculik Rahwana, rajanya para raksasa. Dari sana, dia mencari istana Rahwana dan mengalahkannya. Ternyata, Sri Rama memang ditakdirkan menjadi sosok yang mengalahkan Rahwana.
Dia akhirnya pulang ke istana menjadi Raja di Kerajaan Ayodya yang disegani. Titisan Dewa Wisnu saja mengembara, mengasingkan diri. Saya semakin penasaran dengan hikmah dan pembelajaran dari sebuah pengasingan.
Pengasingan Asoka
Sama seperti kisah-kisah sebelumnya, pangeran Asoka dipaksa keluar dari istana oleh ibunya, karena ibunya khawatir akan keselamatannya. Kenapa?
Ibunya tahu, Asoka terancam keselamatannya, berulang kali mengalami percobaan pembunuhan. Asoka akhirnya menuruti perintah ibunya, keluar dari istana, pergi ke hutan dan mengasingkan diri.
Setelah masa pengasingan itu, dia pulang dan membunuh saudara tirinya, pangeran Susima. Kenapa? Dia tahu, Susima yang bertanggung jawab atas kematian ibunya. Selanjutnya, Asoka menjadi maharaja dan nama besarnya dikenang dalam sejarah dunia.
Pengasingan Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia ini pernah diasingkan ke Flores, hingga Provinsi Bengkulu, karena dianggap berbahaya. Bukannya terkucilkan, pengasingan justru membuat Bung Karno belajar banyak hal hingga membuatnya menjadi presiden, rajanya orang Indonesia.
Pengasingan Nabi Muhammad
Baginda Rasululah Muhammad SAW, pemimpin besar umat Muslim, peletak dasar agama Islam juga pernah mengasingkan diri di Gua Hira.
Dalam Islam, istilahnya uzlah. Beliau prihatin atas kondisi budaya dan perilaku masyarakat Arab saat itu. Gua Hira terletak di Jabal Nur atau Gunung Cahaya.
Dari masa pengasingan itu, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah untuk yang pertama kalinya, pada malam 17 Ramadhan. Beliau menerima wahyu berupa surat Al Alaq.
Nabi Muhammad adalah tokoh besar dunia, panutan umat Muslim yang berhasil menjadi "raja", penguasa, pemimpin negara sekaligus agama. Namanya selalu disebut sepanjang massa.
Semua itu dari satu kata, yaitu pengasingan atau mengasingkan diri. Dari masa pengasingan, banyak hal-hal yang membuatnya menjadi besar.